Minggu, 01 Desember 2013

Pesona Pantai Liang (Maluku)



   Pantai Hunimua lebih dikenal dengan nama
Pantai Liang karena pantai ini terletak di Desa
Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku
Tengah, Provinsi Maluku. Pantai ini pernah
dinobatkan oleh UNDP-PBB sebagai pantai
terindah di Indonesia pada tahun 1990 dan
selalu menjadi incaran para investor asing.
Memasuki obyek wisata Pantai Liang, Anda
akan disambut oleh pasir putih yang berkilau
terkena sinar matahari, seakan menjadi pintu
masuk menuju kecantikan gradasi air laut yang
biru. Sangat menggoda untuk berenang
ataupun sekedar bermain air. Jika Anda hobi
fotografi Anda bisa meluapkan hobi Anda di
sini karena setiap sudut pantai sangat indah
untuk diabadikan. Di pinggiran pantai terdapat
pohon-pohon yang rindang, yang bisa Anda
manfaatkan untuk beristirahat sejenak. Di
pantai ini memang belum banyak tersedia
fasilitas olahraga air seperti di Bali atau
Lombok. Namun kecantikan alami Pantai Liang
tidak kalah dengan pantai-pantai di pulau
lainnya.
 



Pantai Liang selalu ramai dikunjungi saat
liburan tiba. Jadi bagi Anda yang tidak terlalu
menyukai keramaian dan ingin menyendiri
sebaiknya hindari hari-hari liburan. Waktu yang
tepat untuk berkunjung ke Pantai Liang yaitu
ketika laut teduh dan tidak berangin, hindari
berkunjung ketika musim angin barat atau
angin timur karena pada saat itu laut
berombak dann membuat pantai keruh.
Pilihlah bulan-bulan tenang seperti September-
November atau April-Mei jika ingin berkunjung
ke Pantai Liang.




Dari beberapa pantai yang cukup populer di
Ambon, Pantai Liang menjadi salah satu favorit
warga lokal dan juga wisatawan luar. Pantai ini
sudah dikenal sejak tahun 90an dan bahkan
pernah disebut-sebut sebagai pantai terbaik di
Indonesia. Pantai Liang memang kerap
menjadi buah bibir karena kemolekannya,

termasuk di antara kalangan investor asing.Tidak heran pada tahun 90an,beberapa investor asing pernah berniat
untuk mengembangkan resort untuk menggenjot pariwisata di Liang. Namun, niat
tersebut akhirnya urung direalisasikan karena
adanya sengketa tanah dengan penduduk lokal.
Liang memang belum go international namun
pembatalan pengembangan Liang menjadi
kawasan resort sebenarnya telah memberi
keuntungan tersendiri. Liang, pantai eksotik ini,
masih sepenuhnya menjadi milik warga.
Terletak tidak jauh dari pantai Natsepa, Liang
berjarak hanya kurang lebih 35 KM dari pusat
kota tepatnya di Desa Liang, Kecamatan
Salahutu. Sampai tahun lalu, akses menuju
kesana memang terbilang cukup sulit sebab
meskipun tersedia angkutan umum namun
jumlahnya sangat terbatas. Itupun hanya
beroperasi pada jam-jam tertentu. Sekarang,
dengan adanya Bus Trans Amboina rute
Hunimua, wisatawan bisa lebih leluasa
berkunjung ke Pantai Liang hanya dengan
8.500 rupiah.



Tapi, kalau Anda berencana mengunjungi
Ambon bersama beberapa teman, disarankan
sebaiknya menyewa angkutan umum untuk
berwisata keliling Ambon sebab selain murah,
juga karena Anda bisa berkunjung ke lebih
banyak tempat tanpa mengkhawatirkan
keterbatasan transportasi. Satu angkot
biasanya bisa disewa dengan tarif 150 hingga
200 ribu sehari dan bisa menampung hingga 10
orang. Cukup terjangkau kan!
Dengan letak berdekatan, Anda bisa
merencanakan perjalanan ke Pantai Natsepa,
Suli dan Liang di hari yang sama. Apabila Anda
berniat untuk bermalam, penginapan di sekitar
Pantai Natsepa hanya satu-satunya pilihan
sebab di Liang sendiri tidak tersedia
penginapan. Namun, bila masih tetap
bersikeras menginap di Liang, cukup siapkan
tenda dan meminta ijin dari penjaga setempat.
Atau, Anda bisa mencoba untuk menyewa
kamar di rumah penduduk sekitar Liang.
Seperti halnya obyek wisata lain di Ambon yang
minim fasilitas, Pantai Liang juga terkesan
sederhana. Sebuah gerbang kecil terlihat
bersiap menyambut tiap wisatawan.
Kerindangan pohon di pinggir pantai
menawarkan sejenak tempat beristirahat dari
teriknya matahari. Beberapa bangunan bersifat
sementara terbuat dari kayu terlihat menaungi
pedagang lokal yang menjajakan dagangannya
mulai dari minuman, makanan kecil hingga mie
rebus dan rujak. Dari jarak beberapa puluh
meter, siapapun pasti sudah bisa mengintip
eksotiknya Pantai Liang.
Pasir putih yang berkilauan dibawah sinar
matahari seakan menjadi pintu menuju
kecantikan gradasi air laut yang siap menanti
untuk diabadikan. Bahkan bagi fotografer
amatir, mengambil jepretan Pantai Liang tidak
akan pernah gagal. Tetap saja, apapun jenis
kamera yang dipakai, foto yang dihasilkan
selalu menawan.
Di salah satu bagian pantai, terlihat sebuah
dermaga kayu sederhana menyemarakkan
suasana pantai. Beberapa pengunjung terutama
anak-anak biasanya terlihat asyik berloncatan
dari atas dermaga dan terjun ke air. Kalau
Anda pandai berenang, hal itu tentu patut
dicoba. Apalagi jika membayangkan air
berwarna biru cantik sudah siap menangkap
Anda. Tapi jika terlalu takut untuk terjun dari
dermaga, bermain air di pinggir pantai sudah
lebih dari cukup untuk mewarnai hari Anda.
Sejauh mata memandang, di Liang memang
tidak terlihat aktifitas olahraga air seperti yang
kebanyakan ditemui di Bali dan Lombok seperti
banana boat, speed boat ataupun sekedar
perahu bebek. Sesekali, di kejauhan hanya
terlihat kapal yang melintas. Sepi, namun
tetap, kecantikan alaminya tidak terbantahkan
bahkan jauh mengungguli Pantai Kuta atau
Padang Bai di Bali.
Tidak berbeda dengan berkunjung ke daerah
wisata bahari yang lain, berkunjung ke Liang
dan beberapa pantai lain di Ambon sebaiknya
dilakukan di waktu yang tepat ketika laut teduh
dan tidak berangin. Hindari berkunjung ketika
musim Angin Barat atau Angin Timur karena
laut cenderung berombak dan ini biasanya
membuat pantai menjadi keruh airnya. Bulan-
bulan tenang dari September hingga November
atau April hingga Mei bisa jadi sebuah pilihan
agar liburan Anda di Pantai Liang lebih
berkesan.
Terbentang sepanjang kurang lebih 1 KM, Liang
menawarkan kesempatan berliburan untuk tiap
pengunjung. Di hari-hari libur, pantai ini selalu
ramai dikunjungi penduduk lokal dan segelintir
kecil wisatawan. Kalau Anda lebih suka
menikmati pantai di kala sepi, ada baiknya
hindari berkunjung ke Liang di hari libur.
Pilihlah hari-hari biasa dan Liang akan
sepenuhnya menjadi milik Anda hanya dengan
3000 rupiah.
Informasi Umum
1. Ongkos masuk ke area wisata Pantai
Hunimua perkepala dikenakan biaya Rp 3000,
2. Warga di sekitar Pantai Hunimua adalah
orang-orang yang ramah, mereka murah
senyum kepada para pengunjung yang datang,
3. Jajanan di sini beragam mulai dari snack
seperti biskuit dan coklat, air minum Aqua,
dan macam-macam panganan lokal seperti
singkong goreng, pisang goreng, dan jagung
rebus. Bahan bakar yang digunakan memasak
panganan ada yang masih menggunakan
kompor alam alias memanfaatkan ranting-
ranting kayu kering yang dijadikan sumber api
untuk sekedar menggoreng, selain hemat bahan
bakar cara ini ternyata dapat menamabah cita
rasa dan aroma dari gorengan yang dihasilkan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar