Rabu, 25 Desember 2013

AIR TERJUN RUMAHKAY (SERAM) MALUKU




Air terjun Waihetu terletak di Desa Rumahkay sekitar 1 sampai 1,5 km dari pusat desa. Ketinggian air terjun ini mencapai 100 m dan menyajikan pemandangan alam yang menakjubkan. Fasilitas di sekitar area air terjun sudah tersedia. Tak jauh dari air terjun ini terdapat juga air terjun lain, air terjun Waisia. Air terjun ini berjarak 1 km dari Desa Rumahkay dengan ketinggian mencapai 75-80 m. Kedua air terjun ini ramai dikunjungi setiap harinya.

Air terjun RUMAHKAY merupakan salah satu objek wisata alam yang terdapat di NEGERI RUMAHKAY kecamatan KAIRATU TIMUR KAB. SBB PROFINSI MALUKU. untuk bisa sampai ke lokasi wisataAIR TERJUN sangatlah muda. karena begitu lancarnya transportasi baik darat maupun laut. bagi orang yang berada di pulau seram, kendaraan darat berupa motor maupun mobil dapat digunakan sedangkan bagi pengunjung yang datang dari luar pulau misalnya AMBON dan PP.LEASE, alat angkutan berupa fery dapat di pakai. uantuk yang dari ambon pengunjung harus menggunakan jasa fery HUNIMUA-WAIPIRIT  baru dlanjutkan dengan menggunakan kendaraan darat. untuk pengunjung dari pulau saparua dan haruku pengunjung bisa menggunakan fery kulur -wailei dan speed boat.
Keadaan ALAM Yang masi terjaga kelestariannya, serta jiwa masyarakat RUMAHKAY yang ramah akan memberikan anda merasakan kedamaina yang tiada taranya.di RUMAHKAY kita bisa menjumpai beberapa air terjun yang mudah di jangkau sampai yang sulit untuk dijangkau. air terjun yang mudah dijangkau adalah air terjun waisia (pd gbr di ats) dan air terjun waihetu.


(air terjun Waihetu)
air terjun waihetu dan air terjun waisia berada pada sisi kiri dan kanan NEGERI RUMAHKAY sedangkan air terjun tene yang memiliki 3 air terjun yang agak jauh dari negeri RUMAHKAY, namun ini tidak menjadi halangan untuk mencapai  air terju n tersebut malah ini sangat disukai bagi para pencinta alam untuk menjelajah hijaunya hutan RUMAHKAY.
                                   

Senin, 16 Desember 2013

Pesona Pariwisata Alam, sejarah dan Kuliner Maluku: Pantai Ngurtafur, Maluku Tenggara

Pesona Pariwisata Alam, sejarah dan Kuliner Maluku: Pantai Ngurtafur, Maluku Tenggara: Pantai Ngurtafur, terletak di Pulau Warbal, Kabupaten Maluku Tenggara merupakan wilayah konservasi Tabob atau Penyu Blimbing yang di ke...

Pantai Ngurtafur, Maluku Tenggara

Pantai Ngurtafur, terletak di Pulau Warbal, Kabupaten Maluku Tenggara merupakan wilayah konservasi Tabob atau Penyu Blimbing yang di kelola oleh WWF. Menurut cerita penduduk setempat Tabob atau Penyu Blimbing dipantai ini mempunyai ukuran luar biasa, kira-kira sebesar sebuah mobil sedan dengan berat 1.1 ton tetapi untuk melihatnya adalah sebuah kejadian langka, karena Tabob tersebut tidak sering memunculkan dirinya. Konon untuk memanggil Tabob diperlukan ritual yang dipimpin oleh tetua adat setempat.
Kabupaten Maluku Tenggara menurut Astronomi terletak antara : 5º sampai 6,5º Lintang Selatan dan 131º sampai 133,5º Bujur Timur.
Adapun letaknya menurut Geografis dibatasi antara lain oleh :
* Sebelah Selatan : Laut Arafura
* Sebelah Utara : Irian Jaya Bagian Selatan, Wilayah Kota Tual
* Sebelah Timur : Kepulauan Aru
* Sebelah Barat : Laut Banda dan bagian Utara Kepulauan Tanimbar
Pantai Ngurtafur merupakan salah satu keindahan pantai indonesia yang terbujur dari sabang sampai marauke dan pantai ini berpasir putih tapi uniknya pantai ini adalah pasir putihnya memanjang dari tepi Pulau Warbal ke arah laut sepanjang dua kilo meter dengan lebar lebih kurang tujuh meter. Kita serasa berdiri di tengah-tengah dan diapit oleh dua pantai.
#How to get there
1. Terbang dari jakarta menuju ambon
2. Dari bandara pattimura, ambon melanjutkan perjalanan udara selama 1,5 jam menuju Bandara Dumatubun Langgur dan lanjut ke tual kemudian dari Tual untuk menuju ke pulau warbal memakan waktu perjalanan sekitar selama satu setengah jam dengan menggunakan speed boat.
3. Jika Anda dari ambon ingin melanjutkan perjalanan dengan kapal laut, Anda bisa naik kapal dari Pelabuhan Yos Sudarso menuju Pelabuhan Tual. Selama 18 jam perjalanan laut itu, kapal akan singgah dua jam di Pelabuhan Banda Naira. dari pelabuhan Tual untuk menuju ke pulau warbal memakan waktu perjalanan sekitar selama satu setengah jam dengan menggunakan speed boat.
NB : Waktu-waktu terbaik untuk mengunjungi Kepulauan Kei adalah bulan April-Mei dan bulan Oktober-Desember karena cuacanya cerah dan ombak cenderung tenang.
” Perjalanannya memang memerlukan belasan jam tapi rasa letih nya akan hilang sekita jika di suguhi keindahan seperti ini “

Jumat, 06 Desember 2013

Pesona Pariwisata Alam dan Kuliner Maluku: Pulau Marsegu Wisata Alam – Hutan Wisata Pulau Ma...

Pesona Pariwisata Alam dan Kuliner Maluku: Pulau Marsegu Wisata Alam – Hutan Wisata Pulau Ma...: Hutan Wisata Pulau Marsegu terletak di bagian barat Pulau Seram ( Nusa Ina / Pulau Ibu) yang terkenal memiliki Taman Nasional Manusel...

Pulau Marsegu Wisata Alam – Hutan Wisata Pulau Marsegu – Seram – Provinsi Maluku



Hutan Wisata Pulau Marsegu terletak di bagian barat Pulau Seram (Nusa Ina / Pulau Ibu) yang terkenal memiliki Taman Nasional Manusela. Secara Administratif pulau Marsegu termasuk dalam Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Pulau ini diberikan nama oleh masyarakat sebagai “Pulau Marsegu” karena mempunyai satwa Kelelawar yang begitu banyak. Kata Marsegu berasal dari bahasa daerah yang berarti Kelelawar. Dalam pikiran pasti terlintas seperti tokoh menyeramkan yaitu “Drakula” penghisap darah, manusia yang menjelma menjadi kelelawar. Tapi pulau ini tidak menyeramkan bahkan berbagai keindahan dapat ditemui disana, sebagai tempat rekreasi dan tempat mengembangkan ilmu pengetahuan tidak perlu diragukan lagi.


Selain Kelelawar dapat ditemui juga satwa-satwa yang dilindungi seperti Burung Gosong Megaphodius reinwardtii (Maleo) dan Kepiting Kelapa (Birgus latro) atau yang bahasa daerahnya disebut “kepiting kenari”. Masih banyak satwa burung lain yang menjadikan pulau ini sebagai habitat makan, bermain dan tidur.


Pulau Marsegu atau pulau kelelawar merupakan Kawasan hutan lindung , luasnya 240,20 Ha. Wilayah lautnya merupakan Taman Wisata Alam Laut seluas 10.000 Ha . Potensi sumberdaya alam laut yang cukup besar, terumbu karang beraneka warna yang dapat disaksikan keindahannya. Berbagai corak kehidupan laut dengan ikan karang yang beraneka ragam bentuk dan ukuran.

Untuk yang gemar makanan laut (seafood) dapat menikmati sepuasnya di pulau ini. Mau memancing sendiri atau dapat juga membeli dari masyarakat di sekitar pulau ini yang penghidupannya bersumber dari laut.
Di Pulau Marsegu dapat ditemukan berbagai komunitas hutan diantaranya: Hutan Sekunder yang merupakan hasil tindakan dari masyarakat sebagai lahan untuk berkebun. Komunitas hutan sekunder ini merupakan hutan yang tumbuh di atas batu karang, secara bertahap telah terjadi proses pelapukan. Dahulunya daerah ini merupakan Hutan Primer dengan diameter pohon lebih dari 100 cm, tetapi telah ditebang dan dijadikan lahan untuk menanam umbi-umbian sebagai bahan makanan.

Setengah dari Pulau ini merupakan daerah hutan mangrove dengan jenis-jenis mangrove yang juga terdapat pada daerah lain, seperti Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Brugueira gymnorrhiza, Brugueira sexangula, Ceriops tagal, Xylocarpus mollucensis, Xylocarpus granatum, Heritiera littoralis, Lumnitzera littorea, Aegiceras corniculatum, Excoecaria agallocha, Pemphis acidula dan Scyphiphora hydrophyllacea.
Zone terluar dari daerah mangrove adalah Rhizophora mucronata kemudian bercampur dengan Rhizophora apiculata dan dibagian tengah adalah Brugueira gymnorrhiza, Brugueira sexangula, Ceriops tagal, Xylocarpus mollucensis dan Xylocarpus granatum
Di bagian timur dari Pulau Marsegu terdapat vegetasi hutan pantai yang mempunyai pantai pasir putih sepanjang 1600 meter. Jenis vegetasi yang terdapat pada zone ini adalah Cordia subcordata, Pongamia pinnata, Terminalia catappa dan Baringtonia asiatica. Di bagian utara pantai pasir putih terdapat zone Ipomea pescaprae yang didominasi oleh rumput angin (Spinifex littoreus) dan Katang-katang (Ipomea pescaprae). Lokasi ini merupakan tempat wisata yang menarik untuk menikmati pemandangan laut serta menghirup udara pantai yang segar.
Untuk yang mau berkemah atau tinggal beberapa hari di pulau ini, tersedia 2 (dua) buah sumur sebagai sumber air tawar yang biasanya juga dipergunakan oleh masyarakat sekitar untuk air minum, mandi dan cuci.
Aksesibilitas ke Pulau Marsegu dari kota Ambon sebagai Ibu Kota provinsi dapat ditempuh melalui rute:
  • Ambon – Hunimua. (Jalur darat)
  • Hunimua – Waipirit (Pulau Seram) menggunakan Ferry (1,5 jam)
  • Waipirit – Piru – Pelita Jaya. (Jalur darat ± 56 km)
  • Pelita Jaya – Pulau Marsegu. (Jalur laut ± 5 km )

Selasa, 03 Desember 2013

Pantai pasir panjang (Pantai Ngurbloat) Tual - Maluku

GambarPantai pasir panjang merupakan salah satu obyek wisata pantai andalan Kabupaten Maluku Tenggara yang konon katanya terindah dunia dengan pasir putih yang sangat halus. Dalam bahasa Kei (Suku yang mendiami Kabupaten Maluku Tenggara dan Kota Tual) pantai ini dikenal dengan nama “Ngurbloat” yang artinya pasir panjang.
 
 Pantai Ngurbloat berjarak 17 km dari Langgur ibukota Kab Maluku Tenggara, dapat ditempuh sekitar 15 menit dari bandara Dumatubun ke arah barat, tepatnya terletak di desa Ngilngof. Pantai ini memiliki panjang 3 km yang membentang dari selatan ke arah utara dengan deretan pohon kelapa.
 
Gambar
 
Selain pemandangan pantai yang indah, pasir panjang juga memiliki pemandangan bawah laut yang tak kalah indahnya, dengan ekosistem terumbu karang yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai. Dalam rangka mengetahui dan mendokumentasikan kondisi ekosistem terumbu karang yang ada di Pasir Panjang, maka Stasiun Pengawasan SDKP Tual melaksanakan kegiatan Pemantauan Sumber daya kelautan, khususnya ekosistem terumbu karang yang ada di Pasir Panjang. 
 
Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi terumbu karang di lokasi ini dikategorikan dalam kondisi Sedang, dimana persentase karang hidupnya sebesar 45 % yang didominasi oleh jenis karang bercabang dan karang massif (gambar), adapun persentase karang yang telah mati sebesar  3 %,  karang mati yang telah ditumbuhi alga sebesar 10 %, sedangkan persentase patahan karang sebesar 20 %, hal ini mengindikasikan bahwa pada lokasi ini pernah ada kegiatan pengeboman terumbu karang.

Pantai Natsepa

Wisata Alam, Pantai Natsepa sangat landai, lebar ,terkenal dengan pasir putihnya yang halus. , memasukki daerah Pantai Natsepa , tampak deretan penjual-penjual rujak khas Ambon. Pantai Natsepa terletak di Desa Suli ,Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah, sekitar 18 KM dari pusat Kota Ambon



Minggu, 01 Desember 2013

Pesona Pariwisata Alam dan Kuliner Maluku: Keindahan Pintu Kota (Maluku)

Pesona Pariwisata Alam dan Kuliner Maluku: Keindahan Pintu Kota (Maluku): KEINDAHAN panorama Ambon yang memikat salah satunya terukir di Pintu Kota. Sebuah tempat wisata alam berupa batuan karang besar...

Keindahan Pintu Kota (Maluku)



KEINDAHAN panorama Ambon yang memikat salah satunya terukir di Pintu Kota. Sebuah tempat wisata alam berupa batuan karang besar yang terletak di pesisir pantai dengan bagian tengah karang yang bolong, seperti halnya pintu dan menghadap ke arah Laut Banda.
 
Pintu Kota berada di Desa Air Louw dan berbatasan langsung dengan Desa Seri, Kecamatan Nusaniwe, Ambon. Obyek wisata ini menyajikan keunikan bagi pengunjung yang hendak menyaksikan panorama alam dan laut yang indah.

Pemandangannya dijamin membuat siapapun yang melihat terpesona. Akan lebih indah bila berkunjung saat musim hujan karena anda bisa menyaksikan panorama laut lengkap dengan gulungan-gulungan gelombang yang mempercantik pemandangannya.

Untuk menggapai tempat ini, selain menggunakan kendaraan pribadi bisa dengan angkutan umum jurusan Air Louw. Pengunjung dikenakan harga Rp 1.000 untuk memasuki kawasannnya. Sedangkan dengan kendaraan seharga Rp 3.000 (roda dua) dan Rp 5.000 (roda empat)

Pada bagian atas perbukitan tersebar shelter (tempat berteduh) sebanyak 8 unit agar pengunjung bisa duduk santai sambil nenikmati indahnya Lautan Banda. Sejumlah aneka makanan ringan juga bisa dijumpai. Banyak pedagang menjajakan dagangannya dengan harga terjangkau

Pesona Pantai Liang (Maluku)



   Pantai Hunimua lebih dikenal dengan nama
Pantai Liang karena pantai ini terletak di Desa
Liang, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku
Tengah, Provinsi Maluku. Pantai ini pernah
dinobatkan oleh UNDP-PBB sebagai pantai
terindah di Indonesia pada tahun 1990 dan
selalu menjadi incaran para investor asing.
Memasuki obyek wisata Pantai Liang, Anda
akan disambut oleh pasir putih yang berkilau
terkena sinar matahari, seakan menjadi pintu
masuk menuju kecantikan gradasi air laut yang
biru. Sangat menggoda untuk berenang
ataupun sekedar bermain air. Jika Anda hobi
fotografi Anda bisa meluapkan hobi Anda di
sini karena setiap sudut pantai sangat indah
untuk diabadikan. Di pinggiran pantai terdapat
pohon-pohon yang rindang, yang bisa Anda
manfaatkan untuk beristirahat sejenak. Di
pantai ini memang belum banyak tersedia
fasilitas olahraga air seperti di Bali atau
Lombok. Namun kecantikan alami Pantai Liang
tidak kalah dengan pantai-pantai di pulau
lainnya.
 



Pantai Liang selalu ramai dikunjungi saat
liburan tiba. Jadi bagi Anda yang tidak terlalu
menyukai keramaian dan ingin menyendiri
sebaiknya hindari hari-hari liburan. Waktu yang
tepat untuk berkunjung ke Pantai Liang yaitu
ketika laut teduh dan tidak berangin, hindari
berkunjung ketika musim angin barat atau
angin timur karena pada saat itu laut
berombak dann membuat pantai keruh.
Pilihlah bulan-bulan tenang seperti September-
November atau April-Mei jika ingin berkunjung
ke Pantai Liang.




Dari beberapa pantai yang cukup populer di
Ambon, Pantai Liang menjadi salah satu favorit
warga lokal dan juga wisatawan luar. Pantai ini
sudah dikenal sejak tahun 90an dan bahkan
pernah disebut-sebut sebagai pantai terbaik di
Indonesia. Pantai Liang memang kerap
menjadi buah bibir karena kemolekannya,

termasuk di antara kalangan investor asing.Tidak heran pada tahun 90an,beberapa investor asing pernah berniat
untuk mengembangkan resort untuk menggenjot pariwisata di Liang. Namun, niat
tersebut akhirnya urung direalisasikan karena
adanya sengketa tanah dengan penduduk lokal.
Liang memang belum go international namun
pembatalan pengembangan Liang menjadi
kawasan resort sebenarnya telah memberi
keuntungan tersendiri. Liang, pantai eksotik ini,
masih sepenuhnya menjadi milik warga.
Terletak tidak jauh dari pantai Natsepa, Liang
berjarak hanya kurang lebih 35 KM dari pusat
kota tepatnya di Desa Liang, Kecamatan
Salahutu. Sampai tahun lalu, akses menuju
kesana memang terbilang cukup sulit sebab
meskipun tersedia angkutan umum namun
jumlahnya sangat terbatas. Itupun hanya
beroperasi pada jam-jam tertentu. Sekarang,
dengan adanya Bus Trans Amboina rute
Hunimua, wisatawan bisa lebih leluasa
berkunjung ke Pantai Liang hanya dengan
8.500 rupiah.



Tapi, kalau Anda berencana mengunjungi
Ambon bersama beberapa teman, disarankan
sebaiknya menyewa angkutan umum untuk
berwisata keliling Ambon sebab selain murah,
juga karena Anda bisa berkunjung ke lebih
banyak tempat tanpa mengkhawatirkan
keterbatasan transportasi. Satu angkot
biasanya bisa disewa dengan tarif 150 hingga
200 ribu sehari dan bisa menampung hingga 10
orang. Cukup terjangkau kan!
Dengan letak berdekatan, Anda bisa
merencanakan perjalanan ke Pantai Natsepa,
Suli dan Liang di hari yang sama. Apabila Anda
berniat untuk bermalam, penginapan di sekitar
Pantai Natsepa hanya satu-satunya pilihan
sebab di Liang sendiri tidak tersedia
penginapan. Namun, bila masih tetap
bersikeras menginap di Liang, cukup siapkan
tenda dan meminta ijin dari penjaga setempat.
Atau, Anda bisa mencoba untuk menyewa
kamar di rumah penduduk sekitar Liang.
Seperti halnya obyek wisata lain di Ambon yang
minim fasilitas, Pantai Liang juga terkesan
sederhana. Sebuah gerbang kecil terlihat
bersiap menyambut tiap wisatawan.
Kerindangan pohon di pinggir pantai
menawarkan sejenak tempat beristirahat dari
teriknya matahari. Beberapa bangunan bersifat
sementara terbuat dari kayu terlihat menaungi
pedagang lokal yang menjajakan dagangannya
mulai dari minuman, makanan kecil hingga mie
rebus dan rujak. Dari jarak beberapa puluh
meter, siapapun pasti sudah bisa mengintip
eksotiknya Pantai Liang.
Pasir putih yang berkilauan dibawah sinar
matahari seakan menjadi pintu menuju
kecantikan gradasi air laut yang siap menanti
untuk diabadikan. Bahkan bagi fotografer
amatir, mengambil jepretan Pantai Liang tidak
akan pernah gagal. Tetap saja, apapun jenis
kamera yang dipakai, foto yang dihasilkan
selalu menawan.
Di salah satu bagian pantai, terlihat sebuah
dermaga kayu sederhana menyemarakkan
suasana pantai. Beberapa pengunjung terutama
anak-anak biasanya terlihat asyik berloncatan
dari atas dermaga dan terjun ke air. Kalau
Anda pandai berenang, hal itu tentu patut
dicoba. Apalagi jika membayangkan air
berwarna biru cantik sudah siap menangkap
Anda. Tapi jika terlalu takut untuk terjun dari
dermaga, bermain air di pinggir pantai sudah
lebih dari cukup untuk mewarnai hari Anda.
Sejauh mata memandang, di Liang memang
tidak terlihat aktifitas olahraga air seperti yang
kebanyakan ditemui di Bali dan Lombok seperti
banana boat, speed boat ataupun sekedar
perahu bebek. Sesekali, di kejauhan hanya
terlihat kapal yang melintas. Sepi, namun
tetap, kecantikan alaminya tidak terbantahkan
bahkan jauh mengungguli Pantai Kuta atau
Padang Bai di Bali.
Tidak berbeda dengan berkunjung ke daerah
wisata bahari yang lain, berkunjung ke Liang
dan beberapa pantai lain di Ambon sebaiknya
dilakukan di waktu yang tepat ketika laut teduh
dan tidak berangin. Hindari berkunjung ketika
musim Angin Barat atau Angin Timur karena
laut cenderung berombak dan ini biasanya
membuat pantai menjadi keruh airnya. Bulan-
bulan tenang dari September hingga November
atau April hingga Mei bisa jadi sebuah pilihan
agar liburan Anda di Pantai Liang lebih
berkesan.
Terbentang sepanjang kurang lebih 1 KM, Liang
menawarkan kesempatan berliburan untuk tiap
pengunjung. Di hari-hari libur, pantai ini selalu
ramai dikunjungi penduduk lokal dan segelintir
kecil wisatawan. Kalau Anda lebih suka
menikmati pantai di kala sepi, ada baiknya
hindari berkunjung ke Liang di hari libur.
Pilihlah hari-hari biasa dan Liang akan
sepenuhnya menjadi milik Anda hanya dengan
3000 rupiah.
Informasi Umum
1. Ongkos masuk ke area wisata Pantai
Hunimua perkepala dikenakan biaya Rp 3000,
2. Warga di sekitar Pantai Hunimua adalah
orang-orang yang ramah, mereka murah
senyum kepada para pengunjung yang datang,
3. Jajanan di sini beragam mulai dari snack
seperti biskuit dan coklat, air minum Aqua,
dan macam-macam panganan lokal seperti
singkong goreng, pisang goreng, dan jagung
rebus. Bahan bakar yang digunakan memasak
panganan ada yang masih menggunakan
kompor alam alias memanfaatkan ranting-
ranting kayu kering yang dijadikan sumber api
untuk sekedar menggoreng, selain hemat bahan
bakar cara ini ternyata dapat menamabah cita
rasa dan aroma dari gorengan yang dihasilkan